1 Juta Orang Indonesia Alami Buta, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

BERITA – Gangguan penglihatan cela individual dapat berujung kebutaan. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam. Kondisi ini tentu memerlukan tatalaksana adapun tepat berikut cara mencegahnya.
Jumlah penderita gangguan penglihatan dengan Indonesia berdasarkan survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness diperkirakan 3 ketimbang 100 orang berusia lebih ketimbang 50 tahun mengalami kebutaan atau sekitar 1,6 juta orang. Data Kementerian Kesehatan, sampai saat ini makeliru mata masih berprofesi perhatian pemerintah, masih banyak sekali orang yang mengalami gangguan penglihatan.
Saat ini dalam Indonesia kurang lebih ada 1 juta orang mengalami kebutaan. Sementara itu kurang lebih ada sekitar 5 sampai 6 juta orang mengalami gangguan penglihatan dengan sebagian adinya merupakan masih mungkin untuk diatasi.
Penyebabnya
Penyebab utama gangguan penglihatan merupakan kelainan refraksi. Sedangkan penyebab utama kebutaan merupakan katarak.
Dirjen Pencegahan bersama Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan gangguan penglihatan bersama kebutaan merupakan maalpa adapun berdampak atas rada-rada sepertiga populasi dunia saat ini bersama diperkirakan akan terus meningkat.
Penyakit prioritas di gangguan penglihatan adalah yang prima katarak kemudian diikuti kelainan refraksi, glaukoma, lagi retinopati diabetik.
Cara Mengobatinya
Cara mengatasi gangguan penglihatan secara komprehensif meliputi gairah promotif, preventif, kuratif, dengan rehabilitatif yang merupakan amanah ketimbang undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pemerintah menargetkan penurunan gangguan penglihatan segemuk 25 persen dalam 2030. Strategi penanggulangan gangguan penglihatan mulai ketimbang penguatan advokasi dengan koordinasi lintas program dengan lintas sektor, penguatan peran serta masyarakat dengan organisasi kemasyarakatan, penakraban asesmen kesehatan yang berkualitas melintasi peningkatan SDM dengan standardisasi, dengan penguatan surveilans sampai pemantauan serta evaluasi gairah.
“Pemerintah bekerja sebandingbeserta berbagai pihak dalam reaksi mengembangkan Vision Center,” kata Maxi dalam kebeningan resmi Kemenkes, Rabu (5/10).
Vision Center ialah sebuah bentuk pebantuan kesehatan mata terintegrasi atas fasilitas pebantuan kesehatan di tingkat bantuan primer. Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif bukan belaka kepada individu, tapi agak masyarakat atau komunitas melalui upaya promotif, preventif, kuratif lagi rehabilitatif. Dalam mengatasi macacat penglihatan di Indonesia, pemerintah butuh keterlibatan dari lintas sektor, seperti organisasi profesi.
Pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Yeni Dwi Lestari, Sp.M (K) mengatakan tahun ini Kementerian Kesehatan beroperasi sepadan bersama berbagai stakeholder termasuk perdami mencoba satu pilot project pengembangan Vision Center. Tujuannya menyediakan jasa yang bisa diakses dan terambang bersama masyarakat.
“Meterusi Vision Center ini kami berharap bisa melayani masyarakat untuk skrining deteksi dini sebuah penyakit terutama katarak dan pelayanan refraksi. Untuk pelayanan refraksi kita harapkan bahwa Vision Center ini bisa menjadi satu unit atau satu fasilitas adapun bisa menyediakan kaca mata memakai harga terjangkau,” kata dr. Yeni.
Pemerintah menargetkan pemeriksaan mata dapat tersedia untuk segala usia, baik bayi mutakhir lahir sampai kepada populasi dengan usia lanjut sesungguhnya. Banyak sekali pemeriksaan mata yang bisa dilakukan secara sederhana maka tidak memerlukan alat-alat yang canggih.
“Pemerintah ingin kesehatan mata bisak terjangkau harganya,” jelasnya.