Jangan Pernah Remehkan Marc Marquez

Jangan Pernah Remehkan Marc Marquez Jangan Pernah Remehkan Marc Marquez

Kembalinya Marc Marquez atas MotoGP musim ini nyapertanyaan melaksbocahan publik mencibir. Sebab MotoGP musim ini bukanlah waktu nan tepat bagi The Baby Alien demi kembali.

Publik melihat cedera yang dialami Marquez belum pulih sepenuhnya. Tengok saja performa yang ditunjukkannya selagi paruh terutama musim ini. Alih-alih meraih ketercapai,an, The Baby Alien justru kudu terpuruk.

Bahkan dapat dikatakan hasil ini merupakan catatan terburuk sepanjang karier Marquez ekstra dalam ajang MotoGP. Bagaimana tidak, sang raja yang merupakan langganan juara, harus tertunduk malu karena tetapi mampu menempati kondisi sepuluh ekstra dalam klasemen sementara.

Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig justru menyimpan pendapat lain. Puig melihat bahwa publik seharusnya tidak mencibir kehadiran Marquez di musim ini. Sebaliknya mereka seharusnya memberi semangat kepada The Baby Alien.

Banyak Rider Bandel, Dorna Bakal Siapkan Sanksi Lebih Tegas

Terus Terpuruk, Honda Layaknya Benang Kusut

“Seseorang tampaknya telah melupakan siapa itu Marquez. Saya memang bukanlah tipe orang yang sering agam membaca koran atau pun berita, tapi saya telah melihat agam komentar aneh mengenai kembalinya Marquez,” jelas Puig dikutip dari tuttomotoriweb.it.

Bahkan Puig melihat bahwa publik sangat sok ingat mengenai kemampuan Marquez. Mereka amat andal menilai Marquez hanya atas ketidak terkabulan yang diraihnya sewaktu sepanjang. paruh perdana ini

“Saya tidak ingat apakah orang-orang mengerti level Marquez. Ini merupakan momen kembali yang lebih sulit atas yang diharapkan bersama apa yang dilakukannya bersama kondisinya saat ini termengekspresikan menakjubkan. Saya tidak berkata bahwa dia berkendara sahaja bersama satu tangan, tetapi satu setengah tangan,” ungka Puig.

“Jelas saat ini dia tidak 100 persen dan hanya dia yang bisa melakukan dengan bentuk seperti sekarang. Ketika saya mengatakan potensinya sangatlah kuat dibandingkan orang lain, saya berbicara bukan dari sudut pandang seorang manajer tim, melainkan dari penglihatan mantan pembalap,” imbuhnya.

Penulis: Bintang Rahmat