Sempat Dicemooh, Bisnis Fashion Muslim Dhini Aminarti Kian Mentereng

Lama tak terlihat di layar kaca, aktris cantik yang saat ini memutuskan demi berhijab diketahui sibuk menjalankan sejumlah bisnisnya. Dhini Aminarti dan sang suami, Dimas Seto diketahui menjalankan sejumlah bisnis cela semata bisnis di bidang fashion busana Muslim.
Namun, bisnis akan dibangunnya sejak tahun 2011 dahulu, kenal terguncang dibuntuti pandemi COVID-19. Diungkapnya, hadapan awal pandemi COVID-19 hadapan tahun 2020 dahulu, omset penjualannya mengalami penurunan batas 30 persen.
"Bisnis aku 2011 sampai saat ini naik turun pasti ada tapi bagaimana caranya kita sungguh-sungguh semangat menjalani semua. Di awal pandemi itu kita turunnya 30 persen," kata Dhini Aminarti saat ditemui pada talkshow Wardah, MUFFEST 2022, pada Jakarta Selatan, Jumat 22 April 2022.
Diungkap Dhini, dia sempat berfikir penurunan omsetnya itu lantaran orang adapun enggan untuk mengecer baju langsung hadapan tokonya adapun ada hadapan Tanah Abang. Namun, beruntungnya penjualannya secara online masih menunjukkan tren tepat sasaran.
"Awalnya berpikir orang enggak bagi mau beli baju langsung tapi ternyata kita ada bisnis onlinenya jadi Alhamdulillah jalan aja ya Alhamdulillah juga penjualannya. 70 persen keluar 30 persennya Alhamdulillah kita bisa alokasikan ke tahun depan," lanjut Dhini Aminarti.
Sementara itu, 11 tahun menjalankan bisnis bersama demi sang suami, Dimas Seto, Dhini Aminarti mengmenyiah berkenan dan gelisahnya. Jika berbicara mengenai berkenannya bisa berbisnis bersama demi sang suami, dirinya bisa bekerja bersama-sama.
"Sukanya karena memang intensitas pekerjaannya bisa bareng dan kebetulan kantor kita dekat serupa rumah jadi bareng-bareng ibaratnya aku selalu ngintil serupa dia," kata Dhini Aminarti.
Sementara kesalnya, berbisnis bersama sang suami, pemikirannya lewat sang suami hadapan dalam menjalankan bisnis sering berseberangan terutama hadapan awal-awal keduanya menjalankan bisnis ini bersama.
"Dukanya aku orangnya cukup idealis mas Dimas itu orangnya cukup liat pasar dempet tengah idealis aku pasti kadang-kadang mas dimas bukan berbisnis mematahkan apa adapun aku mau tapi lebih realistis. Awal iya (sering bentrok ide)," ujar Dhini.
Dimenyibak demi Dhini meski idealis dirinya tetap melihat data adapun ada dekat lapangan.
"Luar biasa, (ketika) 'aku mau begini begini', (dia bilang) 'enggak bisa kamu gak tau pasar kamu harus terjun ke pasar'. Saat itu mas Dimas lebih sering berasal ke tanah abang dibanding aku ke sana, bersama dia lebih tau costumer lebih doyannya apa bersama gimana, akhirnya berjalannya batas aku mengikuti apa nan mas Dimas jadi madoyann buat aku, karena dia memang terjun langsung ke sana," tambahnya.
Memasuki 11 tahun perjalanan bisnis fashion muslimnya dengan Dimas Seto, Dhini mengaku bahwa antara awal perjalanan bisnisnya, dia selanjutnya sang suami penuh orang adapun mencibir karya mereka. Hal ini lantaran, tidak sejumput ketimbang masyarakat kala itu adapun melihat baju koko produksinya tidaklah mencerminkan baju koko dengan populernya.
"Pertama kali buat baju muslim luar biasa banget orang atas mencibir karena baju koko gitu, karena baju koko kita tidak tersegera berlipat-lipat main bordir karena memang kita berfikir gimana caranya bisa mendagangkan baju koko yang bisa dipakai sehari-hari bersama anak muda mau paka,” jelas Dhini Aminarti.
“Karena kalau bordir cenderung pasti udah lanjut, bapak-bapak bersama momen tertentu luar biasa sekali tapi ketika kita bergiat dalam tanah abang mereka tau antusias seperti apa orang-orang jadi mengikuti," kata Dhini.
Selain itu, Dhini agak mengungkap dirinya agak sempat tertimpa musibah ketika bahan-bahan yang disimpannya antara toko sempat mengalami kerusakan karena kebocoran air.
"Sempet kena musibah bahan kaum rol kena kebocoran air ya suka gundah seperti itu. di saat kita terpuruk 10 kali kita wajib bangkit 15 kali," kata Dhini Aminarti.